Biografi Andy Noya
Andy Flores Noya lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960.Andy lahir dan tumbuh dalam
keluarga yang sederhana, ia harus tinggal di kamar yang sempit. Bahkan untuk
memiliki baju pesta pun, ibunda Andy harus “mencuri” sisa kain pelanggan
jahitnya. Andy menghabiskan masa kecilnya di Surabaya, kemudian ia pindah ke
Malang, tempat dimana ia mulai menemukan bagian hidupnya.
Di Malang, Andy mengenyam pendidikan di SD Sang Timur,
dengan wali kelas 4 nya yang bernama ibu Ana. Ibu Ana merupakan sosok guru yang
memiliki pandangan melampaui jamannya. Ia mengajar dengan cara mengajak murid-muridnya mengunjungi
tempat-tempat di luar sekolah seperti lapangan sepakbola ataupun museum di
dekat sekolah. Ibu Ana juga sudah menyadari bakat terpendam Andy, ia tahu dan
mendukung bakat menulis Andy. “Kamu anak pandai, Andy. Kamu punya talenta dalam
menulis. Kalau kamu kembangkan, suatu hari kamu bisa menjadi wartawan,” kata
Ibu Ana. Di saat Andy sudah sukses dalam kariernya, ada suatu dorongan dalam
hatinya untuk mengutarakan ucapan terimakasih kepada seorang sosok yang telah
berjasa dalam hidupnya. Selain berterimakasih kepada Tuhan dan kedua
orangtuanya yang sudah meninggal, Andy sadar bahwa sosok ibu Ana merupakan
salah satu anak tangganya menuju kesuksesan. Ibu Ana merupakan orang yang
pertama kali menemukan bakat Andy dan memasukkan “virus” tersebut ke alam bawah
sadarnya. Sempat putus asa dalam mencari keberadaan ibu Ana, akhirnya Andy
menuliskan kisah gurunya di kolom Andy’s
Corner, di situs resmi Kick Andy. Hingga ada seorang pembaca yang mengetahui
keberadaan ibu Ana. Setelah berbincang dengan ibu Ana lewat telepon, Andy pun
mengundangnya sebagai tamu kehormatan di acara Kick Andy bahkan menyantuni ibu
Ana selama hidupnya.
Setelah tinggal di Malang, Andy berlayar ke Jayapura dan
tinggal bersama ayahnya. Di sinilah Andy harus menerima kenyataan pahit bahwa
ayahnya harus pergi untuk selama-lamanya. Semasa hidup Ayahnya, Andy tidak
pernah bangga akan pekerjaan ayahnya yang seorang tukang reparasi mesin tik.
Dulu saat ayahnya sakit-sakitan dan tidak mampu lagi untuk membengkokkan tuas
mesin tik, Andy menawarkan bantuan. Tanpa disangka, ayahnya justru marah besar.
Andy merasa bahwa niat baiknya untuk menolong tidak dihargai. Namun, ia
sekarang menyadari rupanya sang ayah tidak ingin Andy terlibat dan meneruskan
pekerjaannya sebagai montir mesin tik.
Setelah tinggal di pelosok Jayapura, Andy berlabuh ke
Dermaga Tanjung Priok, Jakarta. Ia harus membesarkan nyalinya yang menciut,
harus siap bertarung menghadapi kekejaman kota metropolitan, karena ia tidak
punya pilihan. Di Jakarta, ia masuk ke Sekolah Tinggi Mesin 1 Budi Utomo dan
tinggal bersama kakaknya, Yoke. Ia berhasil menjadi lulusan terbaik STM
tersebut, ia juga mendapat tawaran beasiswa dengan ikatan dinas ke IKIP Padang,
Sumatera Barat. Setelah lulus dari IKIP nanti, Andy harus menjadi guru STM
selama dua tahun. Tetapi Andy tidak memiliki minat di bidang mengajar, ditambah
lagi mengingat masa sekolahnya yang dipenuhi dengan bolos-membolos yang
mebuatnya takut kena karma apabila dirinya menjadi guru. Andy tetap bersikeras
untuk menjadi seorang wartawan, ia pun berniat untuk melanjutkan pendidikan di
Sekolah Tinggi Publisistik(STP). Namun perjuangan Andy tidak mudah. Pasalnya,
lulusan STM tidak diperbolehkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
publisisitik. Hampir setiap hari, Andy dan ibunya “mengemis” di hadapan dosen
penerima mahasiswa baru. Hingga akhirnya Andy diperkenankan untuk masuk ke STP
tersebut.
Di saat Andy masih
menjadi mahasiswa STP, ia mendaftarkan diri menjadi reporter paruh waktu di
Grafitipers. Rupanya Andy terlambat, pendaftaran lowongan tersebut telah
ditutup. Beruntungnya sekretaris kantor Grafitipers berbaik hati untuk
menanyakan pihak pimpinan dan pimpinan bersedia melonggarkan batas waktu
pengumpulan surat lamaran. Lebih beruntung lagi, sebab sekretaris
tersebut,Retno Palupi, di kemudian hari menjadi istri Andy. Mereka dikarunia 3
orang putra, Mario, Marco, dan Marlo.
Dalam dunia pekerjaan, Andy dikenal sebagai pekerja yang
profesional dan berintegritas. Dia memegang prinsip untuk tidak menerima
sepeser pun tip saat selesai mewancarai tokoh. Ia juga taat akan peraturan.
Sebagai pemimpin redaksi, dia mempunyai wewenang untuk menulis surat
pelanggaran terhadap kesalahan-kesalahan anak buahnya. Saat ia menyalahi
aturan, ia tidak segan membuat surat pelanggaran untuk dirinya sendiri. Andy
juga merupakan orang yang berani mengambil tantangan, dia berani memilih
bekerja di Bisnis Indonesia karena
tertarik untuk belajar masalah ekonomi yang merupakan pelajaran yang sangat
minim didapatkan semasa kuliahnya. Ia juga merupakan salah satu anak buah
kesayangan Surya Paloh yang pemilik redaksi Media
Indonesia dan stasiun televise Metro
TV. Andy tetap netral dan bersikeras untuk membatasi iklan Partai NasDem yang
merupakan partai bentukan Surya Paloh.
Andy Noya telah menorehkan berbagai prestasi. Pada tahun
2010-2011, Andy memenangkan Panasonic Gobel Award kategori Presenter
Berita.Tahun 20014-2015, Andy menjadi nominasi di Panasonic Award
kategori Presenter Presenter Berita & Talkshow Berita. Andy pun pernah mendapat beasiswa
dari British Council Jakarta untuk belajar jurnalistik melalui Thomson
Foundation di Cardiff University of Journalism School, Wales, Inggris. Andy pun
lulus dalam tes seleksi. Berbicara soal beasiswa, Andy pun pernah mendapat
beasiswa dari Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta untuk belajar televise public di Amerika. Ia beserta
seorang temannya terpilih dan melakukan program selama satu bulan. Selain itu
Andy pun pernah mendapat beasiswa untuk mengikuti program IDEAS-Indonesia di
MIT Sloan School Management, Boston, AmerikaSerikat.
Di
tengah kehidupan Andy yang sudah tercukupi, dia harus menerima kenyataan bahwa
ia kehilangan ketiga wanita yang amat dicintainya, Ibu, kedua kakaknya,
Gaby,dan Yoke yang meninggal karena penyakit yang sama , kanker. Gaby yang
meninggal terlebih dahulu, dia berusaha menyembunyikan penyakitnya karena tidak
ingin membebani Andy. Setelah Gaby meninggal, Andy turut merawat kelima anak
Gaby. Kemudian disusul dengan kematian ibunya. Dan terakhir, Yoke meninggal
dunia. Ketiga anak Yoke pun turut menjadi anak Andy, sebab suami Yoke juga
sudah meninggal terlebih dahulu. Sekarang Andy dan istrinya bertanggungjawab
untuk mengurus 11 anak. Tapi mereka tidak pernah mengeluh, sebab mereka percaya
bahwa Tuhan telah mempercayakan keluarganya untuk menjadi saluran berkat bagi
orang lain.
Comments
Post a Comment